RAJAMOBIL.COM, Los Angeles – Produsen mobil listrik asal AS, Tesla Motors, boleh saja menuai penjualan cukup gemilang. Tapi di balik itu, ternyata Tesla merugi sekitar US$75 juta atau Rp910,4 miliar. Ada apa?
Sebelum berbicara kerugian kuartal ketiga 2014 yang mencapai hampir dua kali lipat dari kerugian yang diderita Tesla pada periode yang sama tahun lalu, ada baiknya juga mengetahui performa keuangannnya lebih detail.
Berdasarkan hasil audit, seperti dikutip Bloomberg,total pendapatan Tesla pada kuartal ketiga tahun ini mencapai US$852 juta, atau hampir dua kali lipat dari performa 2013. Angka itu termasuk hasil penjualan komponen mesin senilai US$31 juta, terutama ke Daimler, dan juga ada pendapatan lain sebesar US$93 juta.
Pendapatan juga melambung berkat tingginya penjualan Tesla selama kuartal ketiga, yakni mencapai 7.785 unit. Sekitar 65% kendaraan yang dipasarkan Tesla beredar di Amerika Utara.
Namun berbicara soal kas, ternyata uang Tesla tergerus hingga US$304 juta, dengan cek tersisa senilai US$2,4 miliar. Apa pemicunya?
Jadi meski penjualan Tesla sangat solid, tapi ada pengeluaran cukup besar untuk bidang lainnya. Contohnya, pengeluaran untuk riset dan pengembangan mencapai US$136 juta.
Biaya besar itu untuk pengembangan Dual Motor baru, sistem penggerak all-wheel-drive Model S, teknologi autopilot driver-assistance dan rencana peluncuran Model X yang kembali tertunda.
Belum lagi biaya untuk pengembangan infrastruktur dan urusan administratif lainnya yang mengikis keuangan sekitar US$155 juta.
Tapi sebenarnya biaya besar yang dikeluarkan Tesla itu tak akan sia-sia, justru ini menjadi investasi untuk masa depan yang lebih cerah bagi perusahaan yang dipimpin Elon Musk ini.