RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Industri otomotif nasional kembali dikejutkan dengan kemungkinan penerapan program mobil nasional seperti di era Orde Baru. Pada saat itu pemerintah memberikan insentif pajak bagi PT Timor Putra Nasional untuk menjalankan program mobil nasional (mobnas) dengan berbasis pada sedan Kia Sephia, yang disulap menjadi merek Timor.
Program seperti itu ada peluang muncul lagi menyusul kesepakatan antara perusahaan Otomobil Nasional Sdn Bhd. (Proton) dengan PT Adiperkasa Citra Lestari, di sela kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia pekan lalu.
Menanggapi kemungkinan pengembangan mobnas, Kementerian Perindustrian menyatakan tidak akan menghidupkan kembali program yang identik dengan segudang fasilitas dan insentif itu.
“Program yang pernah dijalankan oleh PT Timor Putra Nasional itu melanggar perjanjian dagang internasional. Program tersebut sudah diprotes Organisasi Perdagangan Dunia,” kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Panggah Susanto, di Jakarta, Senin (9/2).
Mengenai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Otomobil Nasional Sdn Bhd.(Proton) dan PT Adiperkasa Citra Lestari, Panggah mengaku tidak paham dan tidak dilibatkan. Sedangkan Menteri Perindustrian Saleh Husein menambahkan, penandatanganan MoU Proton dengan Adiperkasa tidak melibatkan pemerintah maupun badan usaha milik negara.
Jumat pekan lalu, Proton meneken MoU dengan Adiperkasa, perusahaan yang dipimpin oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Mahmud Hendropriyono. Chairman Proton Mahathir Mohamad mengatakan pada tahap awal, Malaysia akan mengekspor kendaraan utuh ke Indonesia. Berikutnya, kedua perusahaan akan merakit mobil dan membuat pabrik komponen di Indonesia.[yog].