RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Tingginya angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan, membuat banyak perusahaan berlomba-lomba menghadirkan sistem keselamatan untuk dapat mengendalikan ataupun menurunkan resiko kecelakaan. Apa itu?
Salah satu sistem tersebut adalah Sejati Fleet Manajemen Sistem (SFMS) yang diperkenalkan PT Bina Putera Sejati (BPS) selaku distributor resmi dari Mobileye Collision di Indonesia.
Sistem pengendalian armada ini diklaim dapat menekan biaya operasional armada sekaligus memberikan edukasi pada pengemudi tentang cara mengemudi yang baik dan aman.
SFMS adalah layanan tracking dan proteksi dalam pengendalian armada kendaraan dengan teknologi canggih.
“Sistem ini dapat meningkatkan kemampuan pengguna untuk mengelola armada kendaraan, seperti keamanan, keselamatan, pemantauan, pengendalian, perawatan, dan pencegahan terjadinya kecelakaan,“ kata Direktur Operasional PT BPS Louis Woen, saat memberikan presentasinya di JIEXpo Kemayoran Jakarta, baru-baru ini.
Sejumlah fitur utama yang terdapat dalam SFMS dapat berfungsi untuk penemuan pencurian kendaraan (PPK), manajemen armada, manajemen perawatan, notifikasi kecelakaan secara real time, rekontruksi kecelakaan, temperature control, diagnose kendaraan jarak jauh, analisa dan perbaikan perilaku pengemudi serta layanan khusus.
Menurut Louis, penerapan SFMS tidak hanya berdampak dan bermanfaat untuk kinerja perusahaan, tetapi juga masyarakat pada umumnya terutama dalam hal keamanan dan keselamatan berkendara.
“Teknologi ini juga dapat terintegrasi dengan perangkat Mobileye untuk mendapatkan informasi yang berguna selama perjalanan,” ucapnya.
Sebagai informasi, Mobileye adalah fitur peringatan dini untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Alat ini dapat memantau secara terus menerus mengenai kondisi jalanan termasuk sesuatu yang ada di depan kendaraan sebagai peringatan dini akan potensi bahaya tabrakan berupa tampilan visual dan suara.
Beberapa fungsi dari fitur Mobileye antara lain, yaitu peringatan tabrakan dari arah depan (forward collision warning), peringatan dalam kondisi arus lalu lintas padat (urban forward collision warning), peringatan tabrakkan pejalan kaki (warning pedestrian), peringatan jalur pemberangkatan (lane departure warning),memantau dan memberi peringatan jarak aman (headway monitoring & warning), control intelligent high-beam, dan indikasi batas kecepatan (speed limit indication). [mor]