Saatnya Industri Mobil RI Adopsi Teknologi Hijau

RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Untuk memacu kinerja ekspor mobil yang diproduksi di dalam negeri, Indonesia perlu melakukan terobosan baru sehingga dapat membuka pasar baru.

“Harus ada strategi lain untuk memacu ekspor mobil. Tanpa ada ada terobosan baru, ekspor berpotensi merosot,” kata Direktur Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian Soerjono, di Jakarta, Jumat (17/4).

Terobosan lain yang didorong pemerintah, menurut Soerjono, adalah penerapan teknologi hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Hal ini akan membuat produk mobil Indonesia lebih mudah diterima di pasar dunia.

“Mungkin tahun ini ekspor mobil stagnan, dan takutnya tahun depan drop. Ini sangat disayangkan, karena kita impor bahan baku sangat besar, tapi tidak bisa menggenjot ekspor,” paparnya.

Sementara itu Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Yongkie D Sugiarto mengatakan, peraturan tersebut bisa menjadi stimulus investasi dan ekspor. Jika Indonesia masih mengandalkan satu produk, akan sulit mencari pasar ekspor baru dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 34/2015 dapat menambah portofolio mobil yang diproduksi di Indonesia.

“Kalau sudah semi-CKD, prinsipal akan tes pasar. Selanjutnya, mobil yang diproduksi bisa untuk ekspor. Jika pasarnya bagus, mereka pasti akan investasi di Indonesia,” ujarnya.

Yongkie menambahkan, jika prinsipal memproduksi mobil di Indonesia, peluang ekspor lebih besar dan target pemerintah menaikkan porsi ekspor hingga 50% bisa terlaksana.

“Kita harus optimistis ekspor bisa mencapai 50% dari produksi. Pemerintah juga mengimbau

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?