RAJAMOBIL.COM, Moskow – Vladimir Putin masih akan berkuasa untuk waktu yang lama. Jika demikian, konflik dengan Ukraina dan Barat berpotensi masih berlarut-larut. Instabilitas politik di Rusia ini memaksa perusahaan internasional mengkaji ulang bisnisnya di sana, salah satunyaBMW.
Dalam pernyataan tertulisnya akhir pekan lalu, seperti dilansir Der Spiegel, BMW menyatakan telah menunda keputusan terkait rencana membangun pabrik perakitan di Negeri Beruang Merah itu. Alasan yang mendasari BMW mengambil kebijakan itu adalah kondisi ekonomi Rusia yang terus melemah sebagai imbas dari gonjang-ganjing politik.
“Rusia merupakan tantangan bagi perusahaan kami. Kami bertanya kepada diri kami sendiri mengenai kondisi yang akan terjadi di sana,” kata Norbert Reithofer seraya menyebutkan bahwa keputusan masih akan diputuskan pada akhir tahun ini.
Saat ini BMW diproduksi di pabrik di Kaliningrad, Rusia, oleh Avtotor, sebuah pabrikan yang mendapat lisensi merakit oleh BMW. Namun, seiring memanasnya konflik dengan Ukraina, situasi ekonomi Rusia berangsur melemah, yang juga sebagai dampak dari sanksi ekonomi yang diterapkan Barat.
Menurut analis IHS Automotive, Tim Urquhart, pasar premium masih berjalan lebih baik ketimbang pasar segmen bawah dan medium, yang tergambar dari penurunan penjualan BMW yang hanya 14% sejak Januari 2015, sementara penjualan mobil di Rusia secara keseluruhan anjlok 36%. [mor]