RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim), Luhut Binsar Panjaitan menganggap program mobil listrik yang tengah dicanangkan pemerintah sangat penting untuk Indonesia di masa depan. Hal ini diungkapkan langsung Luhut setelah melihat berbagai sektor, baik dari sumber daya alam yang terus berkurang maupun pencemaran udara yang disebabkan oleh gas buang dari kendaraan.
“Mobil listrik sangat penting saat ini. Berbagai hal juga dapat diperbaiki saat sudah banyak yang digunakan. Seperti contoh, di Jakarta udaranya 75 persen bisa dikatakan kurang baik. Lebih dari setengahnya, sekitar 60 persen disebabkan oleh kendaraan. Jadi, kalau sudah menggunakan teknologi listrik akan semakin baik,” terang Luhut, saat pembukaan pameran bertajuk Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 yang diselenggarang di Balai Kartini, Jakarta.

Lanjutnya Ia juga menjelaskan, saat ini pemerintah tengah mendorong pihak swasta untuk berinvestasi pada pembangunan pabrik baterai untuk mobil listrik. Kabupaten Morowali yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah telah dipilih sebagai lokasi pembangunan pabrik baterai lithium-ion tersebut. Pasalnya, inti dari sebuah kendaraan listrik ialah baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga.
“Pembangun pabrik baterai itu diikuti berbagai perusahaan. Seperti ada Panasonic, Mercedes-Benz, Hyundai dan VW. Untuk kedepannya masih akan ada investasi lain. Semua ingin punya kepentingan disitu. Ini juga untuk mencari efisiensi pengurangan tenaga fosil yang selama ini kita gunakan,” tambah Luhut.
Untuk dapat lebih mengedukasi masyarakat Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar pameran IEMS 2019 yang berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (4-5/9) di Balai Kartini. Dalam ajang ini, beragam mobil listrik dari berbagai intansi baik pemerintah, pihak swasta sampai berbagai kampus yang ada di Indonesia dipamerkan.
Brand otomotif yang ikut serta dalam ajang ini terdiri dari Toyota, Wuling, DFSK, Mitsubishi, Nissan, Hino, Viar, Gesits dan lainnya. Selain itu, ada juga berbagai instansi seperti PLN Disjaya, Blue Bird Group, PT Pindad, PT Pertamina (Persero) serta kampus Institut Teknik Bandung, Universitas Negeri Yogyakarta.