RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Seringnya kecelakaan yang melibatkan truk menimbulkan keresahan. Hal itu juga yang dirasakan Forum Wartawan Otomotif (Forwot). Berlandaskan kepedulian kepada seringnya kecelakaan truk akibat kelebihan muatan dan berat, kemarin, Kamis (3/9) Forwot menggelar diskusi bertajuk ‘Road To Zero ODOL Trucks on The Road’.

Event yang digelar di Jakarta ini mengundang beragam narasumber, baik dari instansi pemerintah, penegak hukum, pelaku industri hingga pengamat otomotif. Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyatakan, pemerintah mencanangkan truk tidak akan ada lagi yang melebehi muatan dan berat di tahun 2021.

Pasalnya, kelebihan muatan dan berat acap kali jadi sumber kecelakaan yang melibatkan kendaraan berbadan besar tersebut. “Kami sudah mendeklarasikan bahwa pada 2021 tidak ada lagi truk ODOL,” ucap Budi Setiyadi.

Alat Pendeteksi Truk Obesitas Bakal Dipasang di Gerbang Tol

Truk ODOL

Strategi yang digalakkan oleh Kementerian Perhubungan, menurut dia, adalah dengan mempersempit ruang gerak para pengusaha yang tidak taat aturan melalui kerjasama antara lain dengan kepolisian maupun dengan para pengelola jalan tol. Sinergi antara kementerian dengan penegak hukum dilakukan dengan melakukan digitalisasi pembuatan Surat Registrasi Uji Tipe (SRUT) sehingga tidak bisa dipalsukan
lagi.

Sebagai latarbelakang, Budi menginformasikan truk yang keluar dari dealer, saat dibeli oleh pengusaha, masih berbentuk sasis. Sasis tersebut kemudian dibangun di perusahaan karoseri rekanan sesuai rancang bangun yang sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan.

Umumnya, saat sedang digarap oleh karoseri itulah kenakalan terjadi dan truk dibangun tidak sesuai dengan rancang bangun semula. Pengusaha pun tidak meminta berita acara dari Badan Pengelola Transportasi Darat (BPDT) karena pasti ketahuan. SRUT palsu menjadi solusi mereka.

Sering Kecelakaan, Pemerintah Kaji Pembatasan Usia Truk

“SRUT didaftarkan di SAMSAT (Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap). Permasalahannya, petugas bisa tidak tahu kalau itu SRUT palsu. Berikutnya ini akan kita ganti gunakan aplikasi. Kita sedang bangun satu sistem saling terintegrasi antara Menhub dan Kepolisian sehingga nanti tidak perlu dokumen seperti ini.

Budi menambahkan, bahwa ‘kebocoran’ bisa pula terjadi di SAMSAT. Bambang Sudarsono mengakui bahwa di lapangan masih ada anggota yang ‘masih memakai paradigma lama’ dan pihaknya terus memperketat pengawasan untuk menghilangkan hal itu. Masih banyak lagi inisiatif yang akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Mereka, menurut Budi, dalam waktu dekat bakal mengumumkan tarif logistik per kilometer untuk berbagai komoditas.

ODOL merupakan singkatan dari Over Dimension Over Load. Arti tersebut dimaksudkan untuk kendaraan logistik yang mengabaikan perawatan dan membawa muatan berlebih saat di jalan.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?