Melakukan Perjalanan Malam Hari Resikonya Dua Kali Lipat?

Gede Widiastra

RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Demi mengindari kemacetan parah ketika melakukan perjalanan jauh seperti mudik Lebaran. Umumnya para pengguna kendaraan menyiasati jadwal keberangkatan lebih awal atau pada malam hari.

Namun bukan tanpa alasan, jika kebanyakan orang melakukan perjalanan di malam hari. Sebab biasanya orang berpikir malam hari itu identik dengan jalanan yang lebih sepi, tak heran mindset inilah yang masih menjadi kebiasaan banyak pengguna kendaraan.

Tapi tahukah Anda bahwa melakukan perjalanan jauh pada malam hari itu banyak bahayanya, bahkan resikonya bisa dua kali lipat. Kenapa?

Menurut Marcel Kurniawan, Trainning Director RDC, melakukan perjalanan malam hari itu resiko bisa dua kali lipat.

“Biasanya pada malam hari kondisi tubuh kita pasti berkurang. Dan mengemudi saat fisibilitas menurun resikonya jadi naik 20%,” katanya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Belum lagi, ungkap Marcel, mengemudi di malam itu lebih banyak rintangannya karena si pengemudi pastinya hanya mengandalkan kedua mata saja.

Hal lain menurut Marcel, dengan umur yang semakin bertambah tentunya kita membutuhkan lebih banyak cahaya untuk melihat. Dan bila hanya mengandalkan lampu depan saja maka resikonya pun akan jauh lebih besar.

“Beda situasinya jika kita mengemudi di siang atau pagi hari, maka jarak pandang mata akan lebih luas lagi jangkauannya. Jadi lebih aman,” papar dia.

Sementara melakukan perjalanan pada sore hari, kata Marcel, juga sama bahayanya dengan malam hari, sebab tentunya intensitas cahaya redup dan menjadi flet.

“Solusi-nya cukup mudah, kurangi saja laju kendaraan atau kecepatan. Dan kalau cuma mengandalkan cahaya lampu depan tanpa penerangan jalan, maka usahakan kecepatan rata-rata di bawah 70 km/jam,” ujar pria murah senyum ini. [yog]

2 KOMENTAR

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?