RAJAMOBIL.COM, Paris – Meski proyek Hybrid Air cukup menjanjikan sebagai teknologi anyar pendongkrak efisiensi BBM, tapi apa daya PSA Peugeot Citroën tak punya cukup dana. Namun demikian, raksasa otomotif asal Perancis ini belum menghentikan proyek tersebut, hanya saja proses pengembangannya agak melambat akibat tingginya biaya.
Terlebih, PSA gagal menggaet mitra pabrikan mobil lain untuk ikut mendukung program pengembangan. Seperti dilansir Automotive News, PSA menegaskan bahwa proyek jalan terus, tapi tim pengembangan yang tadinya berjumlah 180 orang, kini mulai dikurangi.
Berdasarkan laporan media setempat, Hybrid Air mampu memangkas konsumsi BBM lebih dari 40 persen melalui kompresi udara pada tahapan pengereman dan perlambatan, kemudian memanfaatkannya untuk berakselerasi. Bahkan dikabarkan pimpinan proyek, Karim Mokaddem, diam-diam sudah ‘cabut’ dari tim sejak lebih dari tiga bulan lalu.
Namun pihak PSA membantah kabar tersebut. Yang benar adalah Mokaddem meninggalkan tim karena memang tugasnya pada fase pertama pengembangan sudah diselesaikan. Sementara bos Litbang PSA, Gilles Le Borgne, sebelumnya menyatakan teknologi ini butuh produksi mobil sebanyak sekitar 500.000 unit per tahun agar aspek keekonomian dapat tercapai, karena banyak komponen dalam Hybrid Air yang tak ditemukan pada kendaraan lain.
Sekarang yang dibutuhkan PSA adalah mitra untuk bersama-sama melanjutkan pengembangan Hybrid Air hingga dapat dikomersialisasikan. Sebagai informasi, PSA sudah mengujicobakan teknologi ini pada Peugeot 2008, dan bahkan Peugeot 208 dengan teknologi Hybrid Air dipajang di Paris Motor Show 2014. Citroën juga bakal menyematkan mesin Hybrid Air pada C4 Cactus. [yog].