RAJAMOBIL.COM, Tokyo – Jika di Indonesia, pelemahan rupiah bakal memukul berbagai sektor industri, berbeda halnya dengan di Jepang, melemahnya yen merupakan berkah bagi perusahaan eksportir.
Pasalnya, produk Jepang yang dipasarkan di luar negeri harganya bakal lebih murah. Berkah ini juga bakal dinikmati oleh raksasa otomotif Jepang,Toyota Motor Corp.
Dalam pernyataan tertulisnya, seperti dilansirReuters, pabrikan mobil terbesar dunia ini menaikkan proyeksi laba operasi sebesar 8% seiring melemahnya yen terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Kondisi ini akan dimanfaatkan Toyota untuk menutupi melambatnya permintaan di Jepang.
Toyota kini memperkirakan laba operasi mencapai 2,70 triliun yen (US$22,93 miliar) untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2016. Sementara proyeksi sebelumnya adalah 2,5 triliun yen dan 2,762 triliun yen berdasarkan estimasi rata-rata dari 30 analis yang dirangkum Thomson Reuters.
Untuk periode Oktober-Desember, Toyota mengatakan laba operasi tumbuh 27% menjadi 762,88 miliar yen, berbanding 690,21 miliar yen berdasarkan proyeksi dari 15 analis. Toyota juga mengubah asumsi nilai tukar dolar AS terhadap yen menjadi 109 yen untuk tahun fiskal berjalan, dibandingkan dengan 104 yen pada tahun fiskal lalu.
Melemahnya yen bagi Toyota bagaikan mendapat durian runtuh karena sekitar 50% dari total produksi di Jepang, diperuntukkan bagi pasar ekspor. Selain itu, pemangkasan biaya yang dilakukan Toyota selama ini juga banyak membantu menyehatkan keuangannya.
Kondisi menguntungkan di awal 2015 ini juga terjadi pada awal 2014. Toyota memimpin pengiriman mobil global diatas General Motors (GM) dan Volkswagen (VW) pada kuartal pertama 2014.
Di kuartal ini Toyota menjual 2,5 juta unit. GM menguntit di tempat kedua dengan angka penjualan terpaut 150 ribu unit dibanding Toyota, kemudian disusul VW di tempat ketiga. [mor]