RAJAMOBIL.COM, Detroit – Prahara recall yang melibatkan jutaan unit kendaraan akibat kerusakanswitch kontak, ternyata belum mampu meredupkan reputasi General Motors sebagai pabrikan mobil terbesar di Amerika Serikat.
Itu terbukti dari tetap meningkatnya penjualan mobil lansiran GM, yang berimbas pada peningkatan laba bersih 22% selama kuartal keempat 2014 menjadi US$1,1 miliar, dibandingkan dengan raihan pada periode yang sama 2013 sebesar US$900 juta.
Namun demikian, selama 2014 GM meraup laba bersih US$2,8 miliar (Rp35,3 triliun) dari pendapatan kotor sebesar US$155,9 miliar. Angka itu merosot 26,3% dari raihan selama tahun fiskal 2013 yang sebesar US$3,8 miliar dari pendapatan kotor US$155,3 miliar.
Penurunan laba bersih selama 2014 itu sebagai imbas dari biaya untuk penanganan recall yang mencapai US$2,8 miliar dan biaya restrukturisasi sebesar US$1 miliar, demikian seperti disebutkan GM melalui laman resminya.
“Kuatnya performa selama kuartal keempat telah mendukung kami dalam meraih laba operasi yang pada 2014, meski dihadapkan sejumlah tantangan berat,” kata CEO GM Mary Barra.
Pencapaian GM yang lumayan bagus dari sisi finansial itu memberikan harapan baik bagi para penyuka kecepatan di AS. Pasalnya, tumpukan laba yang diraup itu dapat digunakan untuk mengembangkan model-model sport dan edisi khusus.
Tetapi di pasar Eropa, operasional GM masih tetap lesu. GM Europe merugi US$365 juta pada kuartal keempat tahun lalu, dan selama 2014 mencatat rugi bersih US$393 juta.
Buruknya performa GM di Eropa tak lepas dari kondisi Rusia yang memburuk, dibarengi dengan lumpuhnya mata uang ruble sehingga masyarakat tak mampu lagi membeli mobil baru. [mor]