RAJAMOBIL.COM, Jenewa – Toyota boleh saja memasang banderol US$57.500 (Rp750 juta) untuk Mirai, mobil elektrik fuel cell. Tapi, di Amerika, mereka berniat memangkas harganya. Kenapa?
Manajer Umum pada Divisi Poengembangan Fuel-Cell Toyota Motor Corp, Katsuhiko Hirose, menyatakan pihaknya ingin mobil fuel-cell dianggap sama kompetitifnya sebagaimana mobil solar dan diesel. Terutama, karena mobil elektrik dengan tenaga hidrogen memiliki harga yang sulit disetarakan dengan mobil diesel modern.
“Kami menargetkan menurunkan (harga) dengan level yang sama seperti diesel. Untuk ini, jika kita menghargai mesin (diesel) lebih mahal dan makin mahal setelah perawatan, maka target harganya semestinya sama,” ujarnya kepada autonews.
Meski begitu, sebutnya, Toyota akan mendiskusikan hal ini dengan perusahaan. “Itu pertanyaannya. Tapi, begitu kami membuatnya untuk pasar, tekanan berat (untuk menurunkan harga) datang darichairman atau presiden,” tambahnya.
Toyota terdorong masuk ke mobil fuel-cell karena memandang ada kebutuhan terhadap sumber tenaga di luar premium saat pertumbuhan mobil di dunia terasa. Dengan tambahan penjualan di pasar semisal China dan Brasil, total mobil yang digunakan untuk akan berlipat ganda dalam satu dekade ke depan. [mor]
