RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan untuk menyiasati pelemahan pasar domestik akibat turunnya daya beli masyarakat, produsen otomotif harus mulai fokus ke pasar ekspor.
“Untuk menyiasati pasar domestik yang semakin lesu, agen pemegang merek (APM) mau tidak mau harus mengurangi produksi. Padahal produsen otomotif terus menambah investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi, dan satu-satunya solusi adalah memperluas pasar ekspor,” kata Ketua II Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, di Jakarta, Kamis (23/4).
Pada awal tahun, menurut Nangoi, pihaknya masih optimistis penjualan mobil di dalam negeri pada 2015 mencapai 1,2 juta unit atau sama dengan tahun lalu. Namun, menyusul pelemahan yang terjadi pada semua sektor, Gaikindo akhirnya mengoreksi target menjadi 1,1 juta unit.
“Data Gaikindo menyebutkan, kapasitas produksi terpasang industri mobil di Indonesia tahun ini mencapai 2 juta unit, melonjak 33% dibanding 2013 sebanyak 1,5 juta unit. Memang terjadi pelemahan pasar hampir di semua sektor, meskipun fundamental ekonomi nasional masih relatif kuat dan penurunan ekonomi di dalam negeri seharusnya tidak terlalu terpengaruh terhadap pasar otomotif,” paparnya.
Nangoi memprediksi, ekspor mobil tahun ini naik 15% hingga 20% atau sekitar 240.000 unit. Selain pelemahan pasar domestik, depresiasi rupiah harus bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk menggenjot ekspor.
“Apalagi dengan mengekspor, keuntungan yang diperoleh APM lebih besar. Jika ekspor belum dapat ditingkatkan, produsen harus memangkas produksi untuk menyeimbangkan permintaan dan pasokan,” tuturnya