RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Sejumlah model kendaraan keluaran terbaru mengadopsi sistem pemindah gigi CVT. Lantas, apa keunggulannya dibandingkan transmisi otomatis biasa?
Menurut mekanik di pusat onderdil di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, transmisi otomatis continuously variable (CVT) menggunakan beberapa puli dan belt untuk memindahkan rasio gigi secara otomatis untuk mempertahankan kecepatan mesin pada putaran maksimum.
Sebaliknya, transmisi otomatis konvensional memiliki jumlah gigi tertentu, mulai dari empat hingga tujuh percepatan. Untuk perbedaan cara kerjanya, CVT beroperasi seperti layaknya pemindah nyala lampu menjadi lebih redup, sementara girboks matik konvensional beroperasi seperti layaknya lampu utama dengan tiga atau empat bohlam (mengacu pada jumlah gigi yang dimiliki).
Dengan transmisi otomatis konvensional, kecepatan mesin turun saat terjadi perpindahan gigi ke posisi lebih tinggi, dan putaran mesin akan tinggi ketika terjadi perpindahan ke gigi yang lebih rendah.
Berbeda halnya bila menggunakan transmisi matik CVT, perubahan rasio gigi berlangsung secara linier dan tanpa hentakan sama sekali, sehingga pengemudi mungkin tak sadar bahwa telah terjadi perpindahan gigi. CVT banyak diadopsi oleh kendaraan bermesin hybrid, meski belakangan semakin banyak kendaraan non hybrid yang sudah menggunakannya dengan alasan lebih irit bahan bakar dan lebih efisien. [mor]