RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Tak dimungkiri, penjualan sedan di Tanah Air belakangan makin lesu setelah konsumen lebih banyak melirik kendaraan segmen MPV dan SUV serta mobil murah dan ramah lingkungan.
Kian kecilnya pasar sedan di Indonesia tak lepas dari tingginya pajak yang diterapkan pemerintah untuk kendaraan berpenumpang lima orang ini. Untuk itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta pemerintah mengurangi Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPNBM), khususnya terhadap mobil sedan yang sebesar 30%. Hal ini untuk meningkatkan pembelian mobil sedan di dalam negeri.
“Apabila produksi mobil sedan meningkat, maka Indonesia berkesempatan mengekspor mobil sedan selain Multi Purpose Vehicle (MPV).Kita memang mau memperbesar penjualan mobil sedan di dalam negeri agar menarik prinsipal untuk produksi sedan di Indonesia,” kata Sekretaris Umum Gaikindo, Noergadjito, di Jakarta.
Jika produksi sedan besar, menurut Noegardjito, maka ada kesempatan ekspor lebih besar, karena permintaan pasar luar negeri saat ini adalah jenis sedan dibanding MPV.
“Saat ini Indonesia lebih banyak mengekspor MPV, dengan pangsa pasar lebih kecil dibandingkan sedan. Padahal mobil sedan merupakan produk yang lebih banyak diterima oleh pasar luar negeri secara umum,” papar dia.
Berdasarkan data Gaikindo, hingga kuartal III, ekspor mobil (completely build-up unit/CBU) tercatat mencapai 163.828 unit. Dari angka tersebut, sebagian besar merupakan jenis mobil MPV yang ditujukan bagi pasar Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
“Upaya memperbesar porsi penjualan sedan di Indonesia ini juga sesuai dengan keinginan pemerintah, dari kemarin mereka bilang seperti itu. Namun sayangnya kebijakan PPNBM tidak mendukung dan angka 30% bikin malas orang membeli sedan,” ujarnya.[yog]