RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Anda pasti pernah mendengar istilah pengereman regeneratif, yang biasanya ditemukan pada mobil listrik atau hybrid. Mau tahu lebih banyak tentang teknologi ini?
Ide dasar dari pengereman regeneratif diaplikasikannya beragam teknologi yang dapat menangkap kembali sebagian energi kinetik saat pengereman, yang kemudian energi tersebut diubah menjadi energi listrik dan selanjutnya dipakai kembali untuk menyalurkan daya pada kendaraan, demikian seperti dikutip dari cartech.com.
Bagaimana cara kerja rem regeneratif?
Bentuk paling umum dari teknologi rem regeneratif adalah memanfaatkan motor listrik pada kendaraan sebagai generator listrik. Itulah mengapa teknologi pengereman ini kerap ditemukan pada kendaraan listrik dan hybrid.
Dalam operasional normal, motor listrik mengambil daya listrik dari aki (baterai) dan menggunakannya untuk menggerakkan kendaraan. Ketika pedal rem diinjak, motor listrik dapat mengembalikan proses ini ke aki. Dengan begitu, aki kembali terisi tanpa harus mencolokkan ke saklar listrik untuk mobil listrik, atau untuk mobil hybrid menggunakan alternator. Proses ini tentu dapat meningkatkan efisiensi, karena aki atau baterai dapat terus terisi saat kendaraan berjalan.
Rem regeneratif selain efektif mengubah energi kinetik menjadi listrik, teknologi ini juga dapat memperlambat laju kendaraan. Namun demikian, ada sejumlah kelemahan dari rem regeneratif, seperti tidak bekerja optimal dalam kecepatan rendah. Itulah alasannya kenapa banyak kendaraan hybrid atau listrik yang ditambahkan sistem pengereman tradisional, yaitu untuk menutupi kelemahan tersebut. [mor]