RAJAMOBIL.COM, Beijing – Perilaku mengemudi masyarakat China mirip-mirip dengan Indonesia, yaitu suka tidak sabaran dan saling serobot. Hal ini mendorong Nissan untuk mengantisipasinya.
Langkah Nissan Motor Co. dalam upaya mengantisipasi tingginya angka kecelakaan akibat perilaku mengemudi yang ugal-ugalan di kalangan masyarakat China didasarkan pada fakta bahwa Nissan telah menjual lebih banyak mobil ketimbang pabrikan mobil Jepang lain di China, tak terkecuali Toyota dan Honda.
Sadar bahwa menjadi salah satu pemimpin pasar di sektor otomotif China, maka Nissan bergegas melalui penandatanganan kerjasama dengan China Automotive Technology and Research Center untuk menerapkan sejumlah fitur keselamatan terkini, seperti lane-keeping dan penghindar tabrakan.
Fitur keselamatan canggih itu, yang umum disebut sebagai advanced driver assistance systems (ADAS), dinilai sebagai langkah selanjutnya menuju target besar, yaitu peluncuran mobil otonom. Dengan menggunakan sensor dan program komputer untuk mengantisipasi, memperingatkan dan tindakan preventif, pabrikan mobil seperti Nissan tengah berupaya untuk mengurangi angka kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia.
“Kami berharap teknologi ADAS milik Nissan sesuai dengan pasar China, dan untuk itu kami perlu mempelajari perilaku mengemudi masyarakat China dan kondisi lalu lintasnya,” kata juru bicara Nissan di China, Joyce Cheng, seperti dikutip Automotive News.
“Kami berharap dapat mengembangkan protokol dengan CATARC untuk menentukan teknologi ADAS seperti apa yang cocok dengan kondisi di China,” imbuhnya.
Jika melihat apa yang dilakukan Nissan di China, sepertinya langkah itu juga perlu diterapkan di Tanah Air. Pasalnya, budaya mengemudi masyarakat Indonesia tak jauh berbeda dengan publik di Negeri Tirai Bambu itu. [yog]