RAJAMOBIL.COM, Beijing – Sebagai pasar mobil terbesar dunia serta paling polutif, China tentu menawarkan prospek sangat cerah bagi pabrikan mobil dunia untuk menghadirkan mobil listrik.
Salah satu produsen mobil yang sudah memiliki mobil listrik di Negeri Tirai Bambu adalah Renault-Nissan melalui Nissan Leaf. Selain itu juga Tesla dan beberapa pabrikan lokal.
Tapi bagi Renault-Nissan, kehadiran Leaf di China kurang mendapat respons positif. Bukan karena kualitasnya, tapi harga yang menjadi penghalang mobil hatchback ini laku keras.
Tahun lalu, Nissan China hanya mampu melego 1.273 unit Venucia e30, nama lokal untuk Leaf, berdasarkan data China Association of Automobile Manufacturers, seperti dilansir Automotive News. Mobil ini dibanderol seharga 242.800 yuan ($36.900).
Dari kondisi penjualan Venucia tersebut, CEO Renault-Nissan Carlos Ghosn tentu tidak bahagia.
Namun Ghosn belum mau berkomentar soal ukuran mobil listrik anyar tersebut, juga belum menjelaskan apakah model itu juga akan dipasarkan di luar China.
Sementara itu, Renault akan memasarkan mobil listrik Fluence di China mulai 2017 dengan memakai merek China. Model ini akan dirakit di pabrik Renault di Wuhan. [yog].