Mungkin Pabrikan Mobil Jepang akan Tersisa 3

Mungkin Pabrikan Mobil Jepang akan Tersisa 3

RAJAMOBIL.COM, Tokyo – Mimpi bos FCA, Sergio Marchionne, soal merger besar di industri otomotif global tampaknya bisa terwujud. Apa alasannya?

Alasannya adalah karena kian tingginya biaya penelitian, biaya produksi dan juga makin sengitnya persaingan. Seorang analis otomotif bahkan melihat bahwa Jepang akan lebih dulu dibandingkan negara lain untuk mengonsolidasikan industri otomotifnya.

Takaki Nakanishi dari Jefferies Group LLC mengatakan kepada Bloomberg bahwa pasar Jepang kelak hanya akan dihuni oleh tiga atau kurang produsen mobil hasil konsolidasi pada 2020, dari sekarang sebanyak tujuh pabrikan.

“Hanya memiliki satu atau dua pabrikan mobil di suatu negara tidak hanya alami, tapi juga bagus untuk meningkatkan daya saing,” ujar Nakanishi. “Jepang saat ini memiliki terlalu banyak produsen mobil dan sumberdaya yang melimpah dan tersebar di banyak pabrikan. Padahal, sumberdaya yang besar itu bisa dikonsolidasikan sehingga tak banyak yang terbuang percuma keahlian dan kemampuan mereka.”

Pernyataan Nakanishi itu sebenarnya cocok dengan apa yang disampaikan oleh Marchionne beberapa waktu lalu, yang ingin membentuk merger antara FCA dengan General Motors. Menurut dia, pabrikan mobil menghabiskan miliaran dolar dalam riset dan pengembangan, dan jika mereka bersatu, maka biaya yang besar itu jelas dapat ditekan, dan dana yang tak terpakai bisa dialokasikan untuk hal-hal yang lain.

“Di pasar global seperti saat ini, kian sulit bagi pabrikan mobil untuk bersaing di segmen yang rendah volume, seperti mobil sport, hydrogen fuel cell, atau mobil listrik,” kata Ed Kim, vice president bidang analisis industri di AutoPacific.

Ia memiliki pandangan yang sedikit berbeda dengan Nakanishi, meski secara garis besar setuju dengan ide konsolidasi. Ia melihat bahwa meski tanpa merger, beberapa pabrikan mobil Jepang sudah melakukan kerjasama dalam pengembangan mobil, seperti yang dilakukan Toyota dan Subaru untuk menggarap BRZ dan FR-S. Juga kolaborasi antara Toyota dengan BMW untuk membangun mobil sport di masa mendatang. Begitu juga dengan Honda dan GM yang bergandengan tangan menggarap teknologi mobil ramah lingkungan.

Setelah Toyota menguasai Daihatsu, Nakanishi setuju dengan rumor bahwa raksasa otomotif Jepang itu akan mencaplok Suzuki di masa mendatang. Apalagi saat ini Toyota sudah memiliki 5 persen saham di Suzuki. Tujuan Toyota jelas, yaitu untuk menguasai segmen mobil kecil di sejumlah negara berkembang dan juga di pasar domestik.

Jika prediksi itu benar, bisa saja Jepang kelak hanya akan memiliki Toyota, Nissan dan Honda sebagai tiga pabrikan terbesar di Negeri Sakura.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?