RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Industri ban nasional menderita akibat melemahnya pasar otomotif seiring dengan kelesuan ekonomi global dan domestik.
Pasar ekspor dan domestik mengalami pukulan, penjualan domestik turun 16,1% YoY, sedangkan penjualan ekspor turun sebesar 15,3% YoY sepanjang kuartal III 2015. Untuk pasar ekspor, penjualan keseluruhan menurun dari hampir semua negara kecuali untuk pasar AS.
“Kami melihat pemulihan pasar AS akan menguntungkan produsen ban di Indonesia, yang salah satunya adalah PT Multistrada Arah Sarana,” tutur analis Pefindo Guntur Tri Hariyanto di Jakarta.
Di sisi lain, masa perlambatan pertumbuhan perekonomian Indonesia diyakini telah berakhir, meskipun faktanya belum terjadi peningkatan pada industri otomotif.
“Kami berharap belanja anggaran pemerintah dan serangkaian paket ekonomi yang telah diluncurkan akan segera memberikan pengaruh langsung dan membawa dampak positif pada ekonomi dan industri ban pada umumnya,” paparnya.
Saat ini, Multistrada masih mempertahankan pembagian kontribusi penjualannya, 71% dari pasar ekspor dan 29% dari pasar domestik. Untuk distribusi pasar ekspor, perseroan memiliki jaringan yang luas yang mencakup lebih dari 80 negara di seluruh dunia.
Untuk penetrasi lebih dalam di pasar Eropa, Multistrada telah mendirikan anak perusahaan di Jerman, terutama untuk mengejar pangsa pasar OEM (original equipment manufacturer).
Sementara di dalam negeri, Multistrada terus memperkuat saluran distribusi ritel di pasar domestik melalui pengembangan family channel yang terdiri dari Speed Tire Shop (STS) untuk ban PCR, dan Corsa Shop untuk ban MC, yang tersebar di seluruh Nusantara.
Selanjutnya, baru-baru ini, Multistrada telah memperkenalkan produk baru yang disebut CBR Truck Bus Radial yang dirancang untuk kendaraan truk dan bus untuk pasar domestik. Multistrada juga telah memperkenalkan jenis ban baru untuk sepeda motor sport 150-200 cc untuk pasar replacement.
Dalam sembilan bulan pertama 2015, penjualan ekspor turun lebih dalam mencapai 15,3% YoY dan penjualan domestik merosot 16,2% YoY. [yog].