RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Semangat untuk meningkatkan pasar ekspor mobil yang diproduksi di Indonesia, harus dibarengi dengan kemampuan dalam melihat potensi negara tujuan ekspor.
Dengan demikian, ekspor mobil dari Indonesia dapat diserap dengan mudah di negara tujuan bila model kendaraan sesuai dengan keinginan pasar global. Dalam hal ini, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mendukung pemerintah untuk meningkatkan pencapaian ekspor kendaraan bermotor.
“Kalau mau mendorong ekspor, harus dilihat negara tujuan yang bisa menampung produk dari Indonesia,” kata Pembina III Gaikindo, Sudirman M.R., di Jakarta, baru-baru ini.
Guna memperluas pasar, menurut Sudirman, produsen otomotif harus mendapat persetujuan dari prinsipal atau induk perusahaan di negara asal. Bila sudah mengantongi izin, maka pabrikan di dalam negeri dapat melakukan pengembangan dan produksi sesuai permintaan konsumen mancanegara.
“Kami meminta pemerintah untuk memonitor kebutuhan kendaraan di dalam negeri, sehingga semangat penyusunan peta jalan mobil penumpang tidak hanya ditujukan untuk memenuhi pasar global,” papar dia.
Menurut data Gaikindo, kinerja ekspor otomotif pada 2015 mengalami perbaikan dibanding tahun sebelumnya. Ekspor kendaraan utuh atau completely built-up (CBU) mencapai 207.691 unit, mobil terurai atau completely knocked down (CKD) 108.770 unit, serta ekspor komponen 4,68 juta unit.
Sementara pencapaian ekspor 2014 hanya menyentuh angka 202.273 unit untuk CBU, 108.580 unit untuk CKD, dan 4,20 juta unit komponen. Peningkatan kinerja ekspor ini cukup melegakan industri di tengah merosotnya penjualan domestik.[yog]
