RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Sama seperti produsen mobil yang memiliki performa ekspor apik akan mampu bertahan di tengah lesunya pasar dalam negeri. Begitu juga dengan produsen ban Multistrada.
Tak dimungkiri, industri ban nasional menderita akibat melemahnya pasar otomotif seiring dengan kelesuan ekonomi global dan domestik. Analis Pefindo, Guntur Tri Hariyanto, memaparkan untuk pasar ekspor, penjualan keseluruhan menurun dari hampir semua negara kecuali untuk pasar AS.
“Kami melihat pemulihan pasar AS akan menguntungkan produsen ban di Indonesia,” ujar Guntur di Jakarta awal pekan ini.
Di sisi lain, masa perlambatan pertumbuhan perekonomian Indonesia diyakini telah berakhir, meskipun faktanya belum terjadi peningkatan pada industri otomotif. Pefindo berharap belanja anggaran pemerintah dan serangkaian paket ekonomi yang telah diluncurkan akan segera memberikan pengaruh langsung dan membawa dampak positif pada ekonomi dan industri ban pada umumnya.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tersebut adalah PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), yang masih mempertahankan pembagian kontribusi penjualannya, 71% dari pasar ekspor dan 29% dari pasar domestik.
Untuk distribusi pasar ekspor, MASA memiliki jaringan yang luas yang mencakup lebih dari 80 negara di seluruh dunia. Untuk penetrasi lebih dalam di pasar Eropa, MASA telah mendirikan anak perusahaan di Jerman, terutama untuk mengejar pangsa pasar OEM (original equipment manufacturer).
Di dalam negeri, MASA terus memperkuat saluran distribusi ritel di pasar domestik melalui pengembangan family channel yang terdiri dari Speed Tire Shop (STS) untuk ban PCR, dan Corsa Shop utuk ban MC, yang tersebar di seluruh Nusantara.
Selanjutnya, baru-baru ini, MASA telah memperkenalkan produk baru yang disebut CBR Truck Bus Radial, yang dirancang untuk kendaraan truk dan bus untuk pasar domestik. MASA juga telah memperkenalkan jenis ban baru untuk sepeda motor sport 150-200 cc untuk pasar replacement.
Penurunan pendapatan terjadi pada 2015. Penjualan ekspor turun lebih dalam mencapai 15,3% YoY dan penjualan domestik merosot 16,2% YoY pada sembilan bulan pertama tahun lalu. (yog)