RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Besarnya pasar Indonesia membuat sejumlah investor asing berbondong-bondong menanamkan modal di Tanah Air, termasuk di sektor otomotif.
Tingginya minat investasi asing di sektor otomotif terlihat dari lonjakan investasi selama kuartal pertama tahun ini yang mencapai Rp12,1 triliun, naik 33% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,1 triliun.
“Geliat investasi tersebut merupakan nilai positif buat Indonesia. Meski diterpa kelesuan selama dua tahun belakangan, pemodal asing tidak menyimpan sangsi,” kata Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yongkie D. Sugiarto, di Jakarta, baru-baru ini.
Pasar domestik menurut Yongkie, mengalami stagnasi selepas 2013, mendorong investor membenamkan dana lebih besar. Padahal, untuk ukuran produksi dengan kondisi pasar saat ini, belum dibutuhkan perluasan pabrik maupun menambah kapasitas terpasang.
“Makin tingginya aliran investasi tersebut merupakan strategi perusahaan otomotif global, baik dari pemain roda empat dan roda dua, serta turunannya untuk mengantisipasi pelonjakan pasar. Berarti terdapat proyeksi yang mereka cermati dari Indonesia,” papar dia.
Sehubungan dengan arus investasi, lanjut Yongkie, industri komponen akan tetap mendominasi.
“Hingga kini total produksi tiap tahun dari pabrik mobil mencapai sekitar 1,2 juta unit, sedangkan kapasitas terpasang telah di level 2 juta unit. Artinya utilisasi masih jauh, sehingga diharapkan pemerintah bisa memacu aliran investasi yang lebih besar dari sektor komponen,” ujarnya.
Yongkie menambahkan, pemerintah perlu memikirkan insentif kepada perusahaan komponen dari luar agar tergiur memasuki ceruk kosong tersebut.
Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) investasi selama triwulan pertama tahun ini diserap 164 proyek pembangunan. Dengan total proyek tersebut, sebanyak 20.562 tenaga kerja tergarap. [yog]