RAJAMOBIL.COM, Tokyo – Mobil berteknologi self driving alias otonom adalah sebuah keniscayaan, bukan lagi khayalan. Tapi Jepang tak mau mobil canggih ini bikin masalah.
Itulah mengapa kemudian terbit anjuran atau panduan bagi pabrikan mobil yang ingin melakukan pengujian mobil otonom di jalan umum.
Panduan itu dirilis oleh National Police Agency (NPA) medio pekan ini, yang menegaskan bahwa seluruh pengujian mobil otonom di jalan umum harus disertai dengan orang yang berada di balik kemudi.
Larangan menguji mobil otonom tanpa sopir sama sekali di jalan umum bukan tanpa alasan. Pemerintah Negeri Matahari Terbit itu jelas tak mau ada masalah di kemudian hari, misalnya ada kendala pada sistem sehingga mobil tak bisa dikendalikan dan membahayakan pengguna jalan lain.
Menurut laporan JapanTimes, regulasi itu lahir didasarkan pada kekhawatiran pemerintah Jepang terhadap aspek keselamatan dan ingin agar semua pihak mematuhi semua aturan dalam berlalu-lintas.
Selain itu, mobil otonom kelak harus dilengkapi dengan kotak hitam seperti di pesawat terbang. Alat ini akan merekam data untuk kemudian dianalisis dalam hal mengalami kecelakaan. Hal ini untuk mengetahui apa saja yang salah, sehingga dapat diambil langkah-langkah yang diperlukan sebelum pengujian di jalan umum dilanjutkan lagi.
Kepolisian Jepang diharapkan membentuk panel ahli pada medio tahun ini untuk menganalisis perubahan regulasi terkait teknologi mobil otonom.
Beragam topik yang berkaitan dengan teknologi mobil otonom mencakup siapa yang bertanggung jawab ketika terjadi kecelakaan, langkah antisipasi terhadap aksi peretasan dan perubahan jenis SIM untuk mobil otonom.
Pemerintah Jepang telah mengembangkan sistem klasifikasi untuk mobil semi otonom dan otonom penuh ke dalam empat tingkatan. Untuk level 4 meliputi mobil dengan fungsi otonom penuh tanpa perlu intervensi manusia. Sedangkan Level 3 mencakup otonom terbatas, yang masih memerlukan manusia dalam kondisi darurat, meski secara teknologi sudah otonom penuh.
Berikutnya adalah Level 2, yang membahas beragam fungsi otonom, seperti pengemudian, akselerasi dan kendali. Yang terakhir adalah Level 1, yang dirancang untuk mengatur mobil yang memiliki beberapa fungsi otomatis.
Di sela perhelatan pertemuan para pemimpin negara G7 di Jepang pekan ini, Lexus memperkenalkan kepada para pemimpin dunia mengenai mobil otonom mereka, meski di balik kemudi masih ada sopir untuk mengantisipasi jika ada sesuatu hal yang di luar rencana.
Toyota dan Lexus juga sibuk untuk terus mengembangkan mobil berteknologi otonom, yang akan mereka gunakan saat Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. [yog]