Nih, Cara Menghitung Jarak Aman Saat Mudik

RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Berkendara saat mudik memang diperlukan tingkat kewaspadaan yang tinggi, karena selain membawa muatan yang lebih banyak, volume kendaraan di jalan raya juga cukup tinggi terlebih menjelang hari raya.

Dengan kondisi seperti itu, menurut salah satu pebalap nasional, Rifat Sungkar, perlu adanya perhitungan laju kecepatan dan jarak aman terlebih dengan volume kendaraan yang sangat padat.

“Baik perjalanan pendek atau panjang, dengan volume kendaraan yang meningkat seperti saat mudik lebaran, pengendara harus memperhitungkan laju kecepatam kendaraan dan jaga jarak aman dengan kendaraan lainnya agar terhindar dari kecelakaan yang akan memakan korban jiwa,” papar Rifat Sungkar, kepada Rajamobil.com, baru-baru ini.

Namun sebenarnya berapa kecepatan saat berkendara, dan berapa jarak aman kita dengan kendaraan di depan?

Dalam berkendara kita berhadapan dengan ruang dan waktu, dengan kecepatan 100 km/jam maka setiap detik kita sudah berpindah sejauh 27,7 m/detik. Untuk melakukan pengereman saja membutuhkan waktu dari mata memerintahkan otak 0,5 sampai 1 detik, dan rem menahan laju kendaraan juga membutuhkan waktu 0,5 sampai 1 detik.

Lalu berapa jarak aman yang dianjurkan? Dalam rumus ini, jarak aman kendaraan membutuhkan waktu 3 detik dan jarak amam menyesuaikan dengan kecepatan kita.

Lantas bagaimana cara menghitungnya?

Ketika sedang berjalan konstan, kita perhatikan kendaraan di depan, kita cari obyek statis di pinggir jalan (pohon, tiang, atau rambu) sebagai patokan menghitung.

Saat mobil yang berada di depan kita lewat melewati tanda statis kita mulai berhitung satu dan satu, dua dan dua, tiga dan tiga (3 detik). Ketika menyebut tiga dan tiga, kendaraan kita harus ada di obyek statis tadi, maka terciptalah jarak 3 detik, atau bila dengan kecepatan 100 km/jam kira-kira akan menghasilkan jarak 27,7 m x 3 detik.

Nah, Itulah tips menjaga jarak aman kendaraan, semoga bermanfaat.[yog]

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?