RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Mesin mobil memiliki sistem pendingin untuk menjaga suhu mesin agar tidak terlalu panas. Salah satu komponen yang termasuk ke dalam sistem pendingin mesin adalah pompa air atau water pump.
Water pump dalam konteks mobil modern adalah pompa cairan pendingin (coolant), yang bertugas mensirkulasikan cairan coolant melalui radiator dan sistem pendingin mesin. Untuk tugas tersebut, water pump digerakkan oleh mesin kendaraan itu sendiri.
“Tugas water pump adalah untuk memastikan suhu mesin terjaga dalam tingkatan yang aman saat beroperasi. Jika water pump bermasalah, maka taruhannya mesin akan kepanasan (overheat). Dampaknya, lama kelamaan mesin bisa rusak,” kata mekanik di bengkel radiator di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Lantas, bagaimana untuk mengetahui waktunya water pump harus diganti?
Untuk masalah ini, mekanik tersebut menjelaskan bahwa tanda-tanda water pump rusak adalah muncul kebocoran pada sistem pendingin mesin, terutama setelah diperiksa radiator dan selang-selang tidak mengalami kebocoran. Tanda lainnya untuk saatnya mengganti water pump adalah ketika lampu indikator suhu mesin menyala di dashboard.
“Cairan coolant yang terkontaminasi dan korosi dapat menyebabkan komponen di dalam water pump gagal berfungsi dengan baik,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa secara umum water pump tidak perlu diganti jika tidak mengalami kebocoran atau pompa benar-benar gagal berfungsi.
“Ada satu pengecualian untuk masalah ini, yaitu bahwa beberapa jenis water pump digerakkan oleh timing belt, dan bukan oleh drive belt. Kebanyakan mekanik menyarankan water pump diganti bersamaan dengan saat penggantian belt dan begitu juga sebaliknya. Hal ini disebabkan karena kedua komponen ini sama-sama sulit dijangkau dan butuh waktu dan biaya untuk menggantinya,” ucapnya. [yog]
ingin mendapatkan harga menarik mobil baru idaman anda? segera klik di sini