RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Ketika kita berbicara mengenai kendaraan ramah lingkungan dan efisiensi bahan bakar, tentu akan beralih kepada kendaraan berteknologi hybrid atau electric vehicle. Secara umum, teknologi hybrid atau electric vehicle dipandang sebagai satu jenis yang sama. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari sumber tenaga untuk menggerakan mesin.
Teknologi hybrid pertama kali diperkenalkan oleh Toyota Motor Corporation (TMC) melalui Prius pada tahun 1997. Sementara Electric Vehicle sudah hadir sejak akhir abad ke-19, namun eksistensi teknologi ini terbilang kalah dengan mesin bahan bakar minyak. Seiring regulasi kendaraan yang berfokus kepada emisi gas buang dan efisiensi, kedua teknologi ini kian berkembang.
Hybrid merupakan sebuah teknologi yang dikombinasikan oleh mesin konvensional (berbahan bakar minyak). Teknologi hybrid menggunakan sebuah battery yang tertanam dibawah kabin kendaraan. Battery tersebut terisi ketika terjadi putaran mesin sehingga battery mendapatkan sumber daya untuk menghidupkan motor listrik. Ketika kendaraan sedang berada pada situasi tertentu seperti kemacetan lalu lintas atau jalan menurun, secara otomatis sumber tenaga berubah menjadi battery.
Ketika battery dalam keadaan lemah, generator listrik bekerja melalui tenaga kinetic untuk melakukan pengisian daya. Tenaga kinetic tersebut terjadi ketika mobil berjalan atau sedang melakukan pengereman.
Teknologi hybrid semakin dikembangkan menjadi Plug-in Hybrid atau dikenal dengan PHV. PHV menggunakan kapasitas battery yang lebih besar sehingga mampu melakukan jelajah lebih jauh dalam mode Electric Vehicle (EV). Melalui perubahan daya tersebut, kendaraan memiliki asupan tenaga lebih besar serta lebih efisien karena tidak 100% mesin konvensional bekerja.
Sementara itu, electric vehicle merupakan sebuah kendaraan dengan sumber tenaga listrik. Untuk mendapatkan tenaga, EV perlu dilakukan pengisian daya kepada battery yang tertanam didalam kendaraan. Seiring perkembangan teknologi, EV dikembangkan oleh beberapa produsen salah satunya Tesla. EV memiliki tingkat keramahan lingkungan yang sangat baik, sebab, tidak adanya gas buang yang keluar dari mesin.
Perkembangan Hybrid dan EV tidak hanya sampai disitu, keduanya berkembang menjadi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Kendaraan dengan teknologi PHEV mendapatkan dua sumber tenaga yakni bahan bakar minyak dan listrik. Berbeda dengan hybrid, PHEV mendapatkan asupan daya battery melalui pengisian daya yang dihubungkan langsung ke sumber listrik seperti EV. Namun, teknologi ini juga masih menggunakan mesin konvensional. Pada situasi tertentu, kedua sumber tenaga tersebut dapat bekerja beriringan sehingga menghasilkan tenaga lebih besar.