Jakarta – Masyarakat kota Jakarta kerap menghabiskan waktu rata-rata 63 jam per tahun pada jam-jam sibuk di jalan raya. Bahkan, saat hari libur sekalipun terkadang kemacetan menjadi hal yang tak terelakan.

Berdasarkan penelitian INRIX Global Traffic Scorecard, Indonesia menjadi negara di peringkat kedua global dalam waktu yang dihabiskan pada kemacetan di jam-jam sibuk. Dalam menghadapi hal seperti ini, kenyamanan kursi atau jok mobil menjadi kunci untuk tetap nyaman selama perjalanan.

Posisi duduk dalam berkendara memberikan beban sebesar 40 persen lebih banyak pada tulang belakang, dibandingkan dengan posisi berdiri. Hal tersebut membuat para ahli kesehatan mengatakan bahwa duduk terlalu lama dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk sakit punggung.

Teknologi Pemetaan Kursi Chevrolet Trailblazer

“Kita menghabiskan waktu dengan duduk lebih sering karena bekerja dan mengemudi dalam kemacetan. Jika berpergian dengan mobil, pengemudi harus memilih kendaraan dengan kursi yang nyaman dan kontur terbaik untuk memberikan dukungan pinggang pada bagian bawah tulang belakang dan sisi samping,” ujar Dr. Chase Scheiner, seorang Kiropraktor asal Amerika.

Berdasarkan hasil riset, kenyamanan interior menjadi 10 alasan terbesar dalam membuat keputusan dalam membeli mobil. Termasuk pelanggan Chevrolet Indonesia, 95 persen pembeli menganggap ruang kaki luas dan kursi nyaman sebagai elemen yang penting dalam membeli mobil.

Kursi bagian kemudi Trailblazer yang dapat disesuaikan secara elektrik menyediakan kenyamanan yang dapat disesuaikan. SUV ini memiliki theater-style seating, memberikan kenyamanan lebih baik bagi penumpang pada baris kedua dan ketiga.

Kursi Chevrolet Trailblazer

Teknisi kursi kendaraan GM juga menggunakan teknologi pemetaan digital yang mengukur distribusi tekanan sisi belakang seseorang di atas permukaan jok dengan membuat peta lebih dari 4.600 titik data. Informasi tersebut dianalisa dengan sistem dan menghasilkan grafik yang menggambarkan bagaimana penumpang duduk di kursi secara statis saat mengemudi.

Untuk melengkapi pemetaan tekanan kursi, para insinyur juga menggunakan robot uji coba yang mensimulasikan efek gaya duduk, defleksi yang dapat membantu menentukan apakah kursi terlalu keras atau terlalu lunak. Teknologi ini tidak menjadi acuan bagi teknisi kursi kendaraan GM, mereka juga melakukan evaluasi perjalanan dengan beberapa relawan dengan menghabiskan ratusan jam dan ribuan kilometer untuk memastikan feedback yang cukup pada prototipe kursi tersebut. (Pras)

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?