RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Panther, salah satu produk legendaris Isuzu di Indonesia bersiap menanti masa pensiunnya. Sebab, pabrikan asal Jepang ini menyatakan, pihaknya masih belum memutuskan untuk tetap memasarkan Panther di masa depan atau tidak.
Alasannya, Isuzu hingga kini belum memiliki rencanan untuk mengubah bagian dapur pacu Panther. Sementara, pemerintah rencananya akan mewajibkan setiap kendaraan yang dipasarkan di tanah air, menggunakan mesin berstandar Euro 4.
Sebagai informasi, Panther kini masih menggunakan mesin 4JA1-L 2.499 cc turbocharger yang masih berstandart Euro 2. Sedangkan peraturan yang disiapkan Pemerintah ini seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru.
“Jadi sebenarnya kami sudah memiliki blue print untuk Panther seperti apa dimasa depan. Namun bila dilihat kini tren pasar mengalami perubahan khususnya di segmen MPV, kini cenderung SUV. Itu salah satu alasannya. Ada juga rencana pemerintah terkait aturan mesin Euro 4 kan. Jadi hingga kini kami masih belum memutuskan bagaimana Panther kedepannya,” papar Attias Asril, General Manager Marketing Division Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) beberapa waktu lalu di Jakarta.
Attias menambahkan, Isuzu kini lebih dikenal sebagai pabrikan kendaraan komersial. Untuk mengembangkan mesin yang digunakan Panther guna menyesuaikan peraturan Pemerintah bukan hal yang mudah. Sebab membutuhkan waktu juga biaya yang tidak sedikit.
“Panther saat ini pasarnya hanya di Indonesia. Jadi kalau peraturan Euro 4 itu sudah terbit, kita lihat seperti apa, apakah kedepannya kami punya mesin yang lebih ekonomis untuk Panther,” tambah Attias.
Bila dilihat dari penjualan tahun lalu, penjualan Panther memang mengalami penurunan. Mobil yang membuat Isuzu dijuluki ‘Rajanya Diesel’ ini hanya terjual 950 unit. Angka ini anjlok dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.147 unit.