RAJAMOBIL.COM, Los Angeles – Tak lama lagi kita akan menyaksikan banyak pemudik yang meletakkan berbagai barang di atap mobil mereka saat mudik Lebaran.
Ini merupakan cara praktis untuk menghemat ruang di dalam kabin saat membawa barang bawaan dalam jumlah banyak. Ada yang meletakkan barang ala kadarnya dengan ditutupi terpal dan diikat ke bodi mobil. Tapi ada juga yang menggunakan cargo box dan roof rack sehingga lebih rapi dan aman.
Padahal, selain dapat mengurangi kestabilan, penempatan aneka barang atau cargo box di atap mobil dapat menguras bahan bakar lebih banyak.
Berdasarkan studi yang dilakukan tim peneliti dari Lawrence Berkeley National Laboratory, seperti dilansir melalui laman resminya, penempatan roof rack saja sudah mendongkrak konsumsi bahan bakar, apalagi ditambah dengan cargo box.
Berkeley Lab menyatakan penempatan roof rack dapat mengurangi efisiensi bahan bakar mulai 0 hingga 25 persen, tergantung pada jenis dan model roof rack yang digunakan serta beban yang dibawa. Itu semua karena penambahan roof rack dan segala pernak pernik di atap mobil dapat menambah hambatan aerodinamika.
Mengacu pada estimasi tersebut, tim peneliti mengklaim roof rack bertanggung jawab terhadap peningkatan konsumsi bahan bakar sebesar 0,8 persen dari total konsumsi bahan bakar di AS tahun lalu, atau mencapai sekitar 378 miliar liter dalam setahun.
Belum diketahui berapa liter bahan bakar yang dihabiskan oleh para pemudik selama Lebaran atau libur panjang di Indonesia. Tapi bila melihat gaya hidup para pemudik di Tanah Air belakangan ini, penggunaan roof rack dan cargo box makin meningkat. Tren ini juga terjadi di Negeri Paman Sam.
Tim peneliti memprediksi pemakaian roof rack akan terus meningkat sekitar 200 persen pada 2040. Studi itu juga menyebutkan bahwa kendaraan yang menggunakan roof rack tanpa barang melakukan perjalanan sebanyak empat hingga delapan kali lebih jauh ketimbang mobil dengan roof rack yang diisi barang. Itu artinya, sekarang semakin banyak mobil yang dipasang roof rack atau bahkan cargo box hanya untuk gaya-gayaan tanpa memperhatikan fungsinya. Gejala itu juga ditemukan pada banyak pemilik mobil di Tanah Air.
Para peneliti tersebut menyarankan roof rack tak usah dipasang jika tak membawa barang, karena hanya akan membuang energi dan semakin mencemari lingkungan.
Selaras dengan pernyataan peneliti dari Berkeley Lab, Farhan P Ridwan dalam blognya mengatakan bahwa pada saat perjalanan jauh, bagasi ekstra memiliki manfaat besar untuk membawa barang. Tapi ketika tidak diperlukan lagi, pemasangan roof rack dan roof box hanya mengundang kerugian. Pertama dari segi bobot. Semakin besar ukuran akan semakin berat. Dan meski menggunakan material ringan seperti plastik, tapi akumulasi aksesoris dan peralatan lainnya akan menghasilkan bobot yang signifikan.
Kedua, dimensinya yang besar merupakan obyek penghasil hambatan angin. Bertambahnya hambatan angin berbanding lurus dengan penambahan beban kerja mesin. Konsumsi bahan bakar pun terkorbankan.
Nah, sebelum memutuskan untuk memasang roof rack pada mobil Anda, sebaiknya pertimbangkan dengan matang rencana tersebut apakah memang dibutuhkan atau tidak. Belum lagi jika pemasangannya tidak dikerjakan oleh profesional, bisa saja bodi mobil Anda menjadi taruhannya. [yog]