Mobil Modern Malah Sering Bermasalah. Benarkah?

istock

RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Semakin baru, mobil makin banyak menggunakan teknologi pintar demi membuat penggunanya nyaman dan mudah. Tapi apakah sejumlah fitur anyar itu benar-benar memudahkan?

Untuk tahun-tahun awal penggunaan memang memudahkan pengemudi dan penumpang, tapi setelah memasuki tahun ketiga dan seterusnya, ditengarai beberapa fitur justru memicu masalah dan kerap membuat penggunanya frustrasi.

Berdasarkan survei American Automobile Association (AAA), seperti dilansir melalui laman resminya, selama 2015 lebih banyak mobil mogok atau bermasalah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut AAA, pemicu masalah itu meliputi aki mati, flat tires dan kunci mobil, yang menyebabkan sekitar 32 juta pengemudi di Amerika harus menderek atau menelpon bengkel untuk meminta bantuan.

Jika dibandingkan dengan mobil lama yang tak dilengkapi teknologi canggih, tampaknya mobil-mobil modern berteknologi terkini lebih sering dirundung masalah. Dan pemicu masalah itu terutama berasal dari teknologi pintar yang disematkan pada kendaraan, bukan karena mesin atau komponen lainnya.

AAA menyebutkan bahwa mobil berusia 5 tahun atau lebih muda lebih banyak mengalami masalah teknis terkait kunci kontak dibandingkan dengan mobil lawas. Problem yang terekam adalah ketika remote untuk keyless entry terus mengirimkan sinyal ke receiver ketika pengemudi meninggalkan mobil. Lama kelamaan, ini akan membuat aki kekurangan daya, dan suatu ketika pengemudi akan sulit untuk menghidupkan mesin mobil. Kasus lainnya adalah, tercatat sekitar 4 juta pengemudi selama 2015 melaporkan tak bisa masuk ke mobil akibat masalah pada keyless entry.

Isu besar lainnya adalah pada ban cadangan. Pada mobil modern, sebagian model bahkan tidak dilengkapi dengan ban cadangan. Sebagai gantinya, mobil menggunakan ban jenis run flat tire atau menggunakan tire-inflation kit (sekitar 36%). Tire-inflation kit dirancang untuk mengatasi masalah ban kempes sehingga bisa dipakai lagi. Tapi jika kerusakan terjadi pada dinding ban atau ban meletus, maka alat ini tak bisa berguna lagi. Kalau sudah begini, karena mobil tak dilengkapi ban cadangan, maka tak ada cara lain kecuali menunggu bantuan datang. Ini jelas butuh biaya lebih besar untuk jasa derek dibandingkan jika mobil memiliki ban cadangan.

Teknologi pintar terkadang juga membuat pengemudi malas. Jika pada mobil model lama, untuk mengisi bahan bakar biasanya melihat kalau jarum sudah di bawah setengah di klaster spidometer. Tapi pada mobil modern, informasi biasanya disajikan berupa estimasi jarak yang bisa ditempuh dengan kondisi bahan bakar yang tersisa. Tapi sayang, lebih sering estimasi itu meleset dari jarak sesungguhnya, karena tidak diperhitungkan dengan kondisi jalan macet dan gaya mengemudi.

Jika demikian, jika Anda memiliki mobil berteknologi modern seperti di atas, sebaiknya melakukan antisipasi, seperti melakukan perawatan rutin pada ban dan juga melakukan rotasi secara reguler. Juga jangan malas untuk menyiapkan ban cadangan bila melakukan perjalanan jauh untuk berjaga-jaga.

Sementara terkait dengan key fob atau remote untuk keyless entry, sebaiknya selalu dibawa di saku Anda saat meninggalkan mobil. Jangan biasakan membiarkan key fob di dalam mobil ketika meninggalkan mobil, karena ini akan menyedot daya aki mobil Anda. [yog]

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?