RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Untuk mobil modern saat ini pasti sudah dilengkapi dengan alarm sebagai upaya untuk mencegah aksi pencurian atau kejahatan. Tapi, tahukah Anda cara kerja alarm?
Bagi kebanyakan mobil, anatomi alarm biasanya sangat mendasar dan menggunakan sejumlah perangkat yang relatif sederhana. Terdapat tiga komponen utama yang dibenamkan ke dalam alarm, yaitu sensor, sirine dan control unit atau unit kendali, demikian penjelasan mekanik di toko elektronik dan alarm mobil di kawasan BSD, Tangerang Selatan, belum lama ini.
Menurut dia, beberapa sensor dihubungkan ke sejumlah bagian mobil, dan sensor-sensor itu dirancang untuk mendeteksi upaya pencuri masuk ke dalam mobil. Ketika salah satu sensor mendeteksi sesuatu, sensor tersebut akan mengirimkan sinyal ke control unit. Dan control unit ini kemudian mengaktifkan sirine, yang akan mengundang perhatian dan bisa membuat pencuri ketakutan.
Untuk alarm yang dicangkokkan pada mobil-mobil mahal biasanya lebih rumit dan kebanyakan dilengkapi dengan penerima radio yang dibenamkan pada control unit dan transmitter, yang berwujud key fob.
Sedangkan sensor terdiri dari beberapa jenis, seperti:
1. Pintu.
Sensor alarm mobil kebanyakan berbentuk switch sederhana yang dipasang di pintu. Saat pintu dibuka, switch mengirim sinyal ke control unit.
2. Gerakan.
Sensor jenis ini mengirimkan sinyal ke control unit jika mobil diguncang-guncang.
3. Mikrofon dan tekanan.
Sensor tekanan dan mikrofon beroperasi dengan prinsip yang sama, meski tujuannya sedikit berbeda. Mikrofon mendeteksi tingkat suara yang tidak terlalu keras, seperti suara kaca pecah, yang menandakan ada upaya pencurian. Sementara sensor tekanan bekerja pada prinsip dasar yang sama seperti pada mikrofon, tapi sensor akan berhenti bila ada perubahan tekanan, seperti saat memecah kaca atau membuka pintu.[yog]