RAJAMOBIL.COM, Amerika – Masih ingat dengan kasus recall kantung udara (Airbag) di beberapa jajaran kendaraan Anda? Ya, setiap produsen bertanggung jawab atas terjadinya kecacatan produksi yang pernah terjadi. Namun, jangan pernah sepelekan recall Airbag, karena di Amerika Serikat hal tersebut menjadi suatu hal yang serius.

National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) telah mengeluarkan pengumuman larangan untuk mengemudikan kendaraan jika Airbag belum diperbaiki atau mendapatkan perbaikan. Selain itu NTHSA juga meminta kepada pemiliki kendaraan untuk segera memperbaiki Airbagnya untuk menjaga keselamatan pengemudi dan penumpang.

Sebagai informasi, National Highway Yraffic Safety Administration (NHTSA) merupakan badan pemerintah yang bertanggun jawab tentang keselamatan jalan raya di Amerika Serikat. Badan pemerintahan berlokasi di Washington, D.C., Amerika dan berdiri pada 31 Desember 1970.

Namun, hal tersebut bukan lah perkara yang mudah. Sebuah laporan yang dibuat oleh Forbes baru-baru ini, salah satu pemilik Ford Mustang rakitan 2016 telah berulang kali mendapatkan recall dan telah datang ke bengkel untuk memperbaikinya. Namun, pemilik tidak mendapati suku cadang selama pemanggilan tersebut.nggilan tersebut.

Ford akhirnya mengirimi pemilik surat yang mengatakan untuk tidak membiarkan siapa pun duduk di kursi penumpang sampai mobil itu diperbaiki. Tentu hal tersebut mejadi sebuah ketidaknyamanan dalam berkendara, apalagi Anda merupakan orang yang aktif dan terus berusaha memperbaiki masalah pada mobil anda dan tidak bisa.

Dealer menjanjikan pemilik kendaraan pinjaman tetapi tidak pernah terwujud meskipun ada panggilan dan surat berulang. Ketika pemilik mengatakan kepada Forbes, “Ford menolak untuk memutuskan airbag, memasok pelanggan dengan mobil sewaan atau bahkan bertanggung jawab atas cacat tersebut.”

Pemilik juga mengatakan dia tidak lagi menggerakkan Mustang meskipun dia sudah membayar lebih dari $ 10.000 untuk pinjaman mobil. Selanjutnya, Senator AS Richar Blumenthal dan Edward Markey, melayagkan surat kepada 17 produsen kendaraan terkait penarikan kembali.

Semua produsen mobil menanggapi dan para senator mencatat BMW, Mobil Fiat Chrysler, Honda, Nissan, Subaru, dan Toyota dilakukan dengan benar oleh pemilik. Namun, para senator mengecam kebijakan Ferrari, Ford, GM, Jaguar Land Rover, Mazda, Mercedes, Mitsubishi, Tesla dan Volkswagen. Laporan tersebut menyatakan bahwa produsen mobil-mobil ini tidak tanggap dalam mengamil langkah untuk melindungi konsumen dan menempatkan mereka pada risiko kematian atau luka mengerikan.

Masalahnya sepertinya tidak akan hilang dalam waktu dekat karena Takata sebelumnya memperkirakan tidak akan ada penggantian suku cadang yang cukup untuk memperbaiki semua kendaraan yang terkena dampak hingga 2020. Ini menempatkan mobil di tempat yang sulit karena mereka menghadapi masalah yang disebabkan oleh pemasok yang akhirnya dipaksa mengalami kebangkrutan.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?