RAJAMOBIL.COM, Jakarta – Tak sedikit orang memilih ban dan velg mobil hanya untuk gaya-gayaan tanpa memperhatikan kemampuan dan spesifikasi yang sesuai.
Padahal, setiap ban itu dibuat dengan dilengkapi kode-kode khusus untuk membedakan fungsi dan kegunaan sesuai dengan kebutuhan. Tanpa memperhatikan kode-kode tersebut, bisa saja niat untuk bergaya malah berujung celaka.
Untuk itu, Anda perlu memahami arti dari kode ban sebelum memutuskan untuk membeli. Dan yang terpenting adalah berkonsultasi dengan penjual ban profesional mengenai ban seperti apa yang Anda butuhkan, seperti apakah untuk pemakaian sehari-hari, balapan atau hanya untuk bergaya tanpa mempedulikan kenyamanan.

Menurut seorang mekanik di bengkel khusus ban di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, kode ban berupa gabungan huruf dan angka itu tertera pada dinding ban.
“Anda perlu tahu terminologi pada setiap ban, karena setiap kode itu memiliki kegunaan yang berbeda,” kata mekanik tersebut berbagi tips.
Ia mencontohkan kode 215/55R16 93H. Ban ini biasanya dipakai untuk mobil sedan kompak seukuran Toyota Corolla atau Honda Civic.
Untuk angka-angka awal artinya ban memiliki bagian lebar (jarak dari dinding ban di satu sisi ke sisi lainnya) sebesar 215 milimeter. Kemudian angka 55 adalah rasio aspek sebesar 55 (dinding ban berukuran 55 persen dari lebar).
Selanjutnya, huruf R mengacu pada ban radial dan angka 16 berarti diameter dalam dirancang untuk velg ukuran 16 inci. Lalu angka 93 merepresentasikan indeks muatan atau jumlah beban yang dapat ditopang ban. Sementara huruf ‘H’ adalah kode untuk peringkat kecepatan, artinya ban ini baik untuk kecepatan hingga 150 km/jam.
Nah, selesai memahami kode, Anda juga perlu tahu pola baut, karena masing-masing mobil memiliki pola baut berbeda, ada yang empat, lima atau lebih.
“Jadi dalam memilih ban, jangan cuma pilih diameter dan lebarnya saja,” pesannya.
Ia juga menjelaskan soal velg atau roda. Setiap kendaraan memiliki pola baut yang berbeda. Untuk velg ukuran 16 inci dengan lima baut mungkin terlihat simpel, tapi ternyata ukuran hub berbeda dan tergantung pada model dan tahun pembuatan kendaraan.
Pola baut digambarkan sebagai lingkaran dan diukur pada pusat masing-masing wheel stud atau poros untuk memasang baut. Pola baut 5×100 artinya, lima poros baut dengan diameter 100 milimeter. Pastikan Anda mengecek angka ini sebelum membeli velg untuk mobil Anda.
Apakah semua sudah beres?
Ternyata masih belum. Setelah pola baut cocok, kini giliran offset dan backspacing yang berperan apakah velg tersebut sesuai dengan kendaraan Anda.
Offset di sini mengartikan jarak dari titik mati roda ke permukaan mounting. Sedangkan backspacing adalah jarak dari bagian belakang roda ke permukaan mounting.
Semakin tinggi offset, maka permukaan mounting lebih dekat ke sisi luar roda, sehingga roda dapat duduk lebih jauh ke dalam dinding roda. Artinya, masih ada ruang kosong antara sisi luar ban dengan fender, tapi sedikit ruang antara sisi dalam ban dengan komponen suspensi.
Sebaliknya, semakin rendah angka offset, maka permukaan mounting lebih dekat ke bagian sisi dalam roda, yang membuat velg terlihat menjorok keluar. Akibatnya, ban berpotensi bersinggungan dengan fender.
Sekarang giliran memahami backspacing, yang diukur dari bagian belakang roda ke permukaan mounting.
Sama dengan offset, semakin besar angka atau ukuran backspacing berarti roda terpasang jauh ke dalam dan dekat dengan komponen suspensi. Kondisi ini berisiko merusak komponen suspensi jika sering bersinggungan ketika melewati jalan jelek. Untuk angka backspacing kecil berarti roda memiliki ruang lebih lega di dalam spakbor.
Sekarang Anda bisa belajar dan memilih ban serta velg yang tepat untuk mobil kesayangan Anda. Selamat mencoba!. [yog]
Dapatkan harga penawaran menarik mobil baru idaman anda, klik di sini